Ibarat.id – Siapa yang tidak ingin memiliki IP dan IPK tinggi? Tentunya ingin bukan? Namun, terkadang keinginan itu tak sesuai dengan realita. Saat ada pengumuman nilai hati mulai deg-degan. Apakah akan senja lagi? (senja bagi mahasiswa IPB adalah nilai mutu yang rendah).
Kemudian keinginannya meleset. Itu sudah biasa ditemukan dalam hidup ini. Ketika keinginan tak sesuai dengan realita. Namaun, apakah kita akan diam saja?
Ada yang bilang, IP dan IPK bukan penentu kesuksesan, yang menentukan kesuksesan adalah soft skill atau keterampilan-keterampilan di luar akademik, termasuk sikap dan perilaku. Ya, memang ada benarnya, tapi IP dan IPK biasanya menjadi salah satu syarat ketika kita mau melamar kerja, kuliah dengan beasiswa, dan lain-lain.
Ketika kenyataannya nilai IP dan IPK rendah, seyogyanya kita berusaha lagi. Memaksimalkan lagi. Jika masih demikian, kita tetap memaksimalkan nilai tersebut sembari mengasah keterampilan lainnya. Kita gali potensi yang ada pada diri kita. Jadikan itu sebagai modal untuk menyambangi dan mencapai kesuksesan dalam kehidupan ini.
Semangat selalu. Berapa pun nilai IP dan IPK-nya, harus tetap semangat dan jangan lupa terus menebar kebaikan dan kemanfaatan. (MHT)