blog.ibarat.id – Hujan di bulan Januari bukan lagi suatu hal yang aneh. Setiap memasuki awal tahun baru, kita harus sudah siap akan musim hujan yang menyelimuti atmosfer bumi. Seperti sekarang ini, cuaca sedang labil-labilnya. Pagi hari disapa oleh hangatnya mentari serta birunya langit, siang hari langit sudah berubah warna menjadi gelap seperti memberi pertanda bahwa hujan akan segera menyentuh tanah.
Sebelum hujan turun, biasanya langit akan tertutupi oleh awan kelabu. Awan kelabu tersebutlah yang membawa hujan. Tapi, pernahkah kita bertanya mengapa warna awannya kelabu? Sebelum menemukan jawabannya, mari kita telusuri proses pembentukan awan terlebih dahulu.
Awan terbentuk dari kondensasi air. Udara di sekitar kita mengandung air dalam bentuk gas. Ketika udara di sekitar permukaan menghangat, udara tersebut akan naik ke atas bersama dengan uap air. Semakin naik, suhu udara akan semakin dingin. Hal tersebut menyebabkan uap air mengembun ketika bertemu partikel debu di atmosfer. Uap air yang mengembun tersebut mengandung tetes air dan kristal es yang menyatu membentuk awan yang padat.
Lalu bagaimana dengan awan hujan yang kelabu?
Sebenarnya, warna kelabu pada awan hujan disebabkan oleh ketebalan awan itu sendiri. Awan hujan yang kelabu mengumpulkan lebih banyak tetes air dan kristal es. Nah, tetes-tetes air yang berada di bagian atas awan menyebarkan sebagian besar cahaya matahari. Semakin kelabu awan, maka semakin tebal pula lapisannya. Cahaya matahari yang menembus awan kelabu akan jauh lebih sedikit. Partikel-partikel di bagian bawah awan kelabu tidak memiliki cahaya untuk dihamburkan ke mata kita.
Itulah mengapa mata kita hanya bisa menangkap warna kelabu di langit dari bawah permukaan bumi. Karena tidak ada cahaya matahari yang cukup untuk dihamburkan.
Apakah kamu pernah mendengar istilah “mendung belum tentu hujan”? Istilah tersebut benar adanya. Awan kelabu belum tentu pertanda hujan. Terkadang awan menjadi kelabu karena memang sedang padat-padatnya. Jika awan kelabu tersebut sudah tidak mampu lagi menahan tetes-tetes air dan kristal es yang dikandungnya, barulah hujan akan turun ke permukaan bumi.
Bagaimana? Sudah tahu, kan? Itulah mengapa awan hujan bewarna kelabu. Namun, awan kelabu belum tentu hujan, ya!