Ibarat.id – Ingatkah kamu tentang janji untuk selalu keep in touch atau kabar-mengabari dengan teman-temanmu yang saat ini sudah jarang bertemu?
Sekarang bagaimana kabar mereka?
Mereka baik, sangat baik.
Dari mana kamu tahu?
Aktivitas media sosial mereka.
Ya, sadar atau tidak, cepat atau lambat semua orang akan lost contact pada waktunya. Tak peduli seberapa dekat kamu dengannya, yang akan tersisa hanyalah nama di balik aktivitas sosial media.
Itulah yang saya amati dan rasakan sejauh ini. Teman-teman yang dulunya sering bercengkrama dan bercanda bersama, bertukar opini dikala senggang walaupun hanya lewat bilik pesan, kini hanya menjadi nama yang memenuhi kolom whatsapp status, story atau feeds instagram, facebook, dan lain sebagainya.
Mereka nampak menikmati suasana hidup baru, tempat baru, dan teman-teman baru. Ada yang sibuk dengan kuliahnya, pekerjaannya, bisnisnya, bahkan hobinya. They are looks so fine to live their life in the new frame. Ya, meskipun sesekali saya melihat beberapa dari mereka berkeluh-kesah lewat status yang mereka unggah.
Ingin rasanya saya bertanya, namun tidak. I think that’s not my own business. Kecuali jika mereka menghubungi saya duluan dan membutuhkan teman untuk bicara, saya akan berusaha untuk ada. Begitu lah pola pikir saya sekarang.
Frekuensi komunikasi atau chatting tidak sesering dulu. Untuk menanyakan kabar pun rasanya sudah hambar jika tak ada hal penting yang memang perlu disampaikan.
Mengapa demikian?
Circle pertemanan yang sudah tak sejalan. We are no longer in the same circle. Ketika kita berpindah dari suatu tempat atau ruang dalam jangka panjang, otomatis atmosfer yang dihadirkan pun akan berubah. Kita akan menemukan hal-hal baru yang belum kita temui pada ruang sebelumnya, kita akan mengenal orang-orang baru dengan karakter yang beragam, dan pada akhirnya kita akan memasuki circle
Saya pernah membaca di salah-satu platform literasi, di sana tertulis bahwa kita tidak bisa memaksakan seseorang untuk tetap berada dan bertahan pada satu circle. Akan ada masanya dimana kita memasuki circle baru yang tidak bisa kita kombinasikan dengan circle sebelumnya.
Itulah mengapa kita pernah berpikir seperti ini, “dia berubah ya setelah masuk A”, “kok dia sekarang jadi begitu, ya?” Sebuah manifestasi dari rasa kehilangan, mungkin. Jika kita mengerti konsep circle baru di atas, kita pasti akan paham dengan apa yang terjadi. Kita tidak bisa memaksa seseorang untuk terus bersama kita, tapi kita bisa memilih untuk tetap menjalin komunikasi yang baik dengan mereka.
Akan tetapi, lost contact pun tak bisa kita hindarkan. Walaupun begitu, sesekali tanyalah kabar mereka, bagaimana hari-hari mereka, dan lihatlah respon mereka. Trust me it will make a day for some people.
Inilah salah-satu siklus hidup. Kita akan bertemu orang-orang baru. Karena kenyataannya masih banyak hal baru yang harus kita eksplor. Kita tidak mungkin stuck di suatu tempat dengan orang-orang yang sama. Jika ingin berkembang, teruslah eksplor. Hingga pada suatu hari ketika kita bertemu dan berkumpul lagi bersama teman-teman lama, ada banyak hal atau topik yang bisa kita ceritakan selama kita lost contact atau jauh dari mereka.
“I will see you in another story of myself and I will tell you all of journeys” // pearlaaxy.